Bacaan Injil Katolik 31 Oktober 2025
Bacaan hari ini
Pertama: Roma 9:1-5 — “Aku berbicara benar dalam Kristus… sungguh-sungguh hatiku penuh duka dan kecemasan yang terus-menerus…” (Catholic Online)
Mazmur responsorial: Mazmur 147:12-13, 14-15, 19-20 — “Pujilah Tuhan, Yerusalem, pujilah Allahmu, Zion.” (Catholic Online)
Injil: Lukas 14:1-6 — Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat dan menantang sikap kaku para ahli Taurat. (Catholic Online)
RenunganHari ini kita diundang merenungkan dua hal utama: solidaritas dan belarasa Kristus.
Dalam bacaan pertama, Paulus menyatakan kecemasan dan penderitaannya demi saudara-saudaranya: “Aku bisa berharap diriku dikutuk demi mereka…” (Roma 9:3). Ini menunjukkan betapa besar cinta yang ia miliki — cinta yang rela berkorban untuk keselamatan orang lain.
Tantangan untuk kita: Apakah kita memiliki hati yang rela berkorban demi sesama? Mungkinkah kita berbagi waktu, perhatian, bantuan bagi mereka yang membutuhkan, bukan sekadar menunggu “pas dipanggil”?
Mazmur mengajak kita untuk memuji Tuhan karena kasih-Nya yang nyata: Ia memperkuat kota kita, memberkati anak-anak kita, mengirim firman-Nya. (“Pujilah Tuhan, Yerusalem…”) Kita diingatkan bahwa iman bukan hanya soal pribadi saja, tapi soal komunitas, keselamatan bersama.
Injil menunjukkan bagaimana Yesus penuh belarasa: meskipun hari Sabat dan hukum tampak tegas, Ia berkata: “Manakah dari kamu, jika anaknya atau lembunya jatuh ke dalam sumur pada hari Sabat, tidak segera menolongnya?” (Luk 14:5). Ini memperlihatkan bahwa hukum tertinggi adalah kasih dan belarasa.
Renungan: Apakah kita kadang “terkunci” oleh aturan atau kebiasaan hingga lupa melihat sesama yang menderita? Hari ini Yesus menantang kita untuk melampaui batas formalitas demi kasih yang nyata.
Doa PenutupTuhan Yesus Kristus, Engkau yang selalu peka terhadap penderitaan manusia dan datang sebagai Penolong pada waktu yang “tidak nyaman”, berikanlah kami hati yang murah dan tangan yang terbuka. Ajarkan kami untuk melihat sesama seperti Engkau melihat, menjangkau seperti Engkau menjangkau, dan mencintai tanpa syarat seperti Engkau mengasihi. Biarlah pengharapan dan kasih-kami menjadi saksi bagi dunia bahwa Engkau hidup dan bekerja di antara kami. Amin.
Mazmur responsorial: Mazmur 147:12-13, 14-15, 19-20 — “Pujilah Tuhan, Yerusalem, pujilah Allahmu, Zion.” (Catholic Online)
Injil: Lukas 14:1-6 — Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat dan menantang sikap kaku para ahli Taurat. (Catholic Online)
Dalam bacaan pertama, Paulus menyatakan kecemasan dan penderitaannya demi saudara-saudaranya: “Aku bisa berharap diriku dikutuk demi mereka…” (Roma 9:3). Ini menunjukkan betapa besar cinta yang ia miliki — cinta yang rela berkorban untuk keselamatan orang lain.
Tantangan untuk kita: Apakah kita memiliki hati yang rela berkorban demi sesama? Mungkinkah kita berbagi waktu, perhatian, bantuan bagi mereka yang membutuhkan, bukan sekadar menunggu “pas dipanggil”?
Mazmur mengajak kita untuk memuji Tuhan karena kasih-Nya yang nyata: Ia memperkuat kota kita, memberkati anak-anak kita, mengirim firman-Nya. (“Pujilah Tuhan, Yerusalem…”) Kita diingatkan bahwa iman bukan hanya soal pribadi saja, tapi soal komunitas, keselamatan bersama.
Injil menunjukkan bagaimana Yesus penuh belarasa: meskipun hari Sabat dan hukum tampak tegas, Ia berkata: “Manakah dari kamu, jika anaknya atau lembunya jatuh ke dalam sumur pada hari Sabat, tidak segera menolongnya?” (Luk 14:5). Ini memperlihatkan bahwa hukum tertinggi adalah kasih dan belarasa.
Renungan: Apakah kita kadang “terkunci” oleh aturan atau kebiasaan hingga lupa melihat sesama yang menderita? Hari ini Yesus menantang kita untuk melampaui batas formalitas demi kasih yang nyata.
